Selamat Datang,
SalmonHu.com adalah pasar ikan online di Jakarta, Indonesia yang menjual ikan salmon segar & beku sebagai produk utama. Selain ikan salmon, tersedia pula produk seafood lainnya.


Welcome,
SalmonHu.com is an online fish market in Jakarta, Indonesia that sells fresh and frozen salmon as the main product. Besides salmon, there are also other seafood products.


Photo

Photo

Available Item

SalmonHu.com menjual Ikan Salmon dari Norwegia ( fresh maupun frozen ) dalam berbagai macam olahan, antara lain :

1. Salmon Whole,
2. Salmon Fillet (Skin On / Skin Less),
3. Salmon Cold Smoke,
dll.

SalmonHu.com melayani Delivery Order untuk wilayah DKI Jakarta dan untuk kebutuhan restoran, catering, konsumsi keluarga, dsb.
Kami mengutamakan Kualitas dan Harga yang lebih murah daripada supermarket. Kami menjamin kesegaran setiap Ikan Salmon yang dipesan dan dikirim.

Thursday, August 25, 2016

New Product ! Gindara (Black Cod), Sishamo, Saba

1. Kirimi Black Cod Skin On (Gindara Import)




PRICE :
Kirimi Black Cod Skin On (Gindara Import) = Rp. 685.000/kg
*Min Pemesanan 1 box isi 4kg

2. Shisamo (Capelin)



PRICE :
Shisamo = Rp. 55.000/pack
*Min Pemesanan 1 box isi 18 pack

3. Saba Fillet



PRICE :
Saba Fillet = Rp. 600.000/box
*Min Pemesanan 1 box isi 5kg

Saya Mau Pesan !

Inilah Lima Fakta Unik Seputar Ikan Salmon



Anda pecinta kuliner Jepang, tentu tidak asing lagi dengan salah satu jenis bahan pangan ini. Tentu saja, bukan hanya soal kelezatan rasanya. Salmon, hewan yang hidup di Samudra Atlantik dan Pasifik ini, juga terbukti mengandung banyak nutrisi baik yang diperlukan tubuh. Nah, sebagai informasi, berikut adalah lima fakta unik seputar ikan salmon yang harus Anda ketahui.

1. Salmon, Hewan yang Hidup Berkoloni dan Bermigrasi

Sebagai salah satu jenis ikan laut, salmon masuk dalam spesies Anadromous dan famili Salmonidae. Nah, berbeda dengan jenis ikan lainnya, salmon hidup bermigrasi. Hewan ini hidup berkoloni dan mencari “jalan pulangnya” bersama-sama, sembari berenang dengan cepat melawan arus. Tidak tanggung-tanggung, jarak perjalanan yang dilakukan salmon sangatlah jauh dan berbahaya.

Setidaknya, mereka dapat mengarungi arus sejauh 1.400 kilometer, bahkan memanjat arus setinggi 2.100! Ini, belum termasuk rintangan dan risiko yang harus mereka hadapi, seperti bendungan air kotor hingga risiko predator seperti ikan-ikan besar, singa laut, hingga beruang. Tidak heran, hanya sepuluh persen salmon yang mampu bertahan hidup, ketika bermigrasi.

Adapun beginilah siklus hidup ikan salmon: lahir di perairan air tawar, bermigrasi ke laut setelah dewasa, lalu kembali lagi ke tempat lahirnya untuk berkembang biak. Umumnya, perairan air tawar yang deras adalah tempat ideal bagi salmon untuk bereproduksi. Konon, salmon akan selalu kembali ke tempat yang sama, ke sungai di mana dia dilahirkan. Memang, belum ada penelitian yang mampu memastikan kebenaran dan caranya. Namun, kemampuan salmon menyimpan memori, insting, dan indera penciumannya yang tajam dianggap sebagai penyebab.

Ketika musim kawin berlangsung, ikan salmon akan pergi menuju hulu sungai untuk kembali lagi ke tempat mereka ditetaskan. Adapun dalam perjalanannya, ikan salmon harus melewati beragam tahap, termasuk di antaranya berganti makanan pokok hingga berpuasa dan menggunakan cadangan lemak dalam tubuh sebagai makanannya. Sayangnya, sekitar setengah dari salmon dewasa akan mati dalam hitungan hari hingga minggu, setelah mereka berkembang biak. 

Wednesday, August 17, 2016

Yuk, Icip-icip Enam Rekomendasi Tempat Makan Salmon Enak di Jakarta


1. Letter D. Cuisine & Bar

Salmon Lodeh

Dimiliki oleh Chef Degan—seorang chef ternama, sekaligus juri acara Masterchef Indonesia—Letter D. Cuisine & Bar menyediakan satu menu salmon yang lezat, sekaligus unik: Salmon Lodeh. Sesuai namanya, sepotong besar daging salmon fillet, akan disajikan di atas sayuran yang dimasak layaknya sayur lodeh, plus kuah santan yang sedikit manis.

Adapun fillet salmon ini dimasak menggunakan teknik slow roasted—memasak dengan suhu rendah—sehingga tekstur daging super lembut akan langsung “meleleh” begitu masuk ke mulut. Cita rasa tradisional sekaligus berskala internasional, bukan?
Letter D. Cuisine & Bar
Jl. Ahmad Dahlan No.16, Gandaria, Jakarta Selatan
Telp: 021 72785111

2. Donburi Ichiya

Salmon Aburi Don

Restoran Jepang memang identik dengan ikan laut, tidak terkecuali salmon. Adapun satu menu salmon yang wajib dicoba di Donburi Ichiya, yakni Salmon Aburi Don.
Donburi, merupakan salah satu variasi kuliner, dengan nasi dalam mangkuk yang diberi taburan (topping). Menariknya, di Donburi Ichiya, pengunjung bisa memilih sendiri beragam topping, mulai dari ikan, daging, hingga telur. Nah, Anda bisa mencicipi langsung sepiring Salmon Aburi Don dengan Onsen Tamago (telur setengah matang).
Daging salmon cincang bakar lantas dipadukan dengan nasi. Di atasnya, diberikan telur setengah matang, lalu “disiram” saus lada hitam. Untuk tampilan akhir, semangkuk Salmon Aburi Don ini diberikan taburan daun bawang.
Donburi Ichiya
St Moritz Mall (Lippo Mall Puri), Lantai Lower Ground
Jl. Puri Indah Boulevard Blok U1, Puri, Jakarta Barat
Telp: 021 29111006

Friday, August 12, 2016

New Product ! Delicious Unagi


Apa itu Unagi ?

Unagi (う な ぎ) adalah kata dalam bahasa Jepang untuk belut air tawar , terutama belut Jepang , Anguilla japonica ( nihon unagi日本 鰻[ 1 ] ) . Unagi adalah bahan umum dalam masakan Jepang . Hal ini tidak menjadi bingung dengan air asin belut , yang dikenal sebagai Anago dalam bahasa Jepang . 

Dalam masakan Jepang

Unagi disajikan sebagai bagian dari unadon (kadang-kadang dieja unagidon, Terutama di menu di restoran Jepang di negara-negara Barat), untuk donburi piring dengan irisan belut disajikan diatas nasi. Unagi tinggi protein, vitamin A, dan kalsium. 

Restoran spesialis Unagi yang umum di Jepang, adalah yang menunjukkan tanda dengan nama hiragana う Dengan unagi (transliterasi u), yang merupakan huruf pertama dari kata unagi. Danau Hamana di kota Hamamatsu, prefektur Shizuoka adalah Dianggap sebagai rumah dari unagi kualitas tertinggi; sebagai hasilnya, danau ini dikelilingi oleh banyak restoran kecil yang mengkhususkan diri dalam berbagai hidangan unagi. Unagi adalah Sering dimakan musim panas Selama di Jepang. Bahkan ada hari khusus untuk makan unagi, hari pertengahan musim panas dari Ox (Ushi no hi doyo tidak). 

Unakyu adalah ekspresi umum digunakan untuk wadah sushi yang berisi belut & mentimun. Karena bahaya kesehatan dari makan ikan air tawar mentah, belut selalu dimasak, dan dalam makanan Jepang, disajikan Sering Dengan saus tare. Itu adalah unagi panggang tanpa tara dan hanya dibumbui dengan garam Dikenal sebagai "Shirayaki.

Sekarang, SalmonHu.com menyediakan Unagi. Kamu bisa langsung memesan dengan mengikuti langkah langkah ini : klik Saya Mau Pesan !

Unagi yang kamu pesan, sudah siap disantap. Tinggal dipanaskan menggunakan penggorengan atau microwave atau oven. Mudah sekali untuk penyajian nya. So, ayo segera dipesan! :D 
Selamat Menikmati !

Thursday, August 11, 2016

Mengenal Tujuh Jenis Ikan Salmon di Dunia

Meski mengalami peningkatan konsumsi, salmon merupakan jenis ikan baru yang masuk di Indonesia. Tidak seperti sebagian besar masyarakat Eropa maupun Amerika Serikat, yang menjadikan salmon segar, masuk ke dalam kebutuhan pangan. Bagaimanapun, harga yang relatif mahal menjadikan peminatnya masih terbatas pada kalangan menengah ke atas. Nah, bukan hanya tampilannya yang cantik, cita rasa salmon pun sangat lezat—sekalipun disantap mentah-mentah. Apalagi, salmon asal Norwegia, salah satu negara pengekspor hasil laut terbesar di dunia. Berikut adalah tujuh jenis ikan salmon, hewan subtropis ini.

1. Salmon King (Chinook Salmon, Oncorhynchus tshawytscha)



Beberapa menyebutnya dengan istilah “Salmon Raja” atau “Chinook”. Sebagai salah satu spesies salmon paling besar (“Chinook” berarti “raja”), hewan ini dikenal lantaran tekstur yang rasanya yang mirip mentega. Tidak heran, konsentrasi minyak omega 3-nya pun diklaim paling tinggi ketimbang salmon jenis lain.
Meski jadi salmon paling populer di Amerika Utara, Salmon Raja ini umum dibudidayakan di British Columbia (Kanada) dan Selandia Baru. Soal harga, jenis ini sendiri tergolong mahal—salah satu penyebabnya mungkin karena bobotnya yang berkisar antara sembilan hingga lebih dari 20 kilogram.